Friday, May 02, 2014

Belajar Berinvestasi Di Reksa Dana

Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah akhirnya saya akan menulis pengalaman saya berinvestasi di reksa dana, secara dah pengen banget nulis pengalaman ini tapi apa daya rasa malas melanda.

Saya cerita dulu nih latar belakang saya investasi di reksa dana, salah satunya karna membaca buku Ligwina Hananto yg saya tulis resumenya di sini saya tersadar bahwa keuangan keluarga saya tidaklah sehat istilahnya amburadul. 
Saya jadi berpikir bagaimana nanti saya akan membiayai pendidikan anak-anak saya, selama ini saya santai-santai saja karena berharap kelak anak saya akan bersekolah dasar di tempat saya bekerja, yang Alhamdulillah memang gratis sampai lulus. Namun saya juga punya mimpi untuk resign suatu saat nanti, masa saya harus nungguin semua anak saya lulus baru bisa resign.
Lalu saya mengingat lagi dana pendidikan yang diperlukan anak saya di masanya kelak sangatlah bikin hati deg-degan....apa saya bisa membiayai pendidikan mereka? lha tabungan aja saya gak punya.

Saya juga sering dengar ungkapan, buat anak mah nanti ada rizkinya sendiri yang penting banyakin doa aja. Ungkapan itu memang benar tapi saya jadi berpikir, jangan-jangan Allah sebenernya sudah menitipkan rizki anak-anak lewat saya dan suami, tapi karena kami tidak bisa mengelola rizki itu jadi anak-anak kami tidak bisa sampai sekolah sampai perguruan tinggi.....huaaaa mewek lah saya

Jadi inget juga sama ayat ini :
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa/4:9)
Saya benat-benar takut kalau saya gak bersungguh-sungguh menyiapkan dana pendidikan anak, saya termasuk yang meninggalkan keturuan saya dalam keadaan lemah....walau lemah itu bukan hanya soal keuangan, tapi juga iman dan ilmu.
Dan satu lagi alasan saya terus belajar dan memaksa berinvestasi karena suami saya merasa tidak terlalu penting dalam merencanaan keuangan keluarga kami, istilahnya gak melek info soal ini...jadi saya yang harus melek...saya yang harus mencari informasi baik dari buku, internet dan dari tetangga. Sampai reksa dana itu saya yang beli sendiri dan atas nama saya...hehehe

Alhamdulillah sejak September 2013 saya mulai berinvestasi di reksadana, untuk awalan agar mudah saya menggunakan fasilitas Bank Commenwealth, bank ini yang paling banyak menjual reksa dana dibanding bank lain. Transaksinya pun mudah karna menggunakan internet banking.

Saya memilih reksa dana syariah untuk menyakinkan diri saya bahwa dana pendidikan anak saya diperoleh dari usaha yang halal. Serta lebih praktis karna saya tidak perlu mengecek ulang ke perusahaan mana saja uang saya dialirkan, saya sedikit takut jika uang dialirkan ke perusahaan yang menjual barang tidak halal. Tapi info aliran dana dari setiap reksa dana ada lho....bisa dicek online juga.
Saya baru berinvestasi di 1 reksa dana saham dan 1 reksa dana campuran. Pembelian awal hanya perlu Rp. 500.000,- , auto invest Rp. 100.000,-/bln, top up min Rp. 500.000,-.
Tapi saya memilih top up sendiri setiap bulannya.

Soal kelebihan dan kekurangan investasi di reksa dana bisa di googling saja.

Saya selalu ingat ucapan para perencana keuangan bahwa "saya tidak peduli seberapa besar gaji anda tapi seberapa besar investasi anda".

Yuhuiiii jadi semangat belajar dan berinvestasi....

Wassalamua'alikum.

2 comments:

  1. Terima kasih mbak atas tulisan blognya....
    saya ingin tahu perkembangan setelah mbak invest reksadana 1 tahun ini?

    ReplyDelete
  2. awal inves 2.000/lbr sekarang dah 2.800, saya dah gak top up dari sept 2014

    ReplyDelete