Sunday, January 17, 2016

Visi Misi Keluarga Muslim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kelak anak kita mau jadi apa? seorang Ayah harus tahu kelak anaknya akan menjadi apa, begitulah guru kami berkata saat pertemuan pertama Akademi Keluarga 2014. Saat itu saya benar-benar bingung, bagaimana caranya kita sudah tahu anak kita kelak jadi apa, yang terbayang cuma biar jadi anak sholih seperti para sahabat Rosul, tapi gak tau kelak mau mengarahkan mereka ke profesi apa terus caranya bagaimana.  

Kira-kira pemirsa bisa jawab dengan detail gak pertanyaan guru saya itu?
Kalau bisa berarti pemirsa sudah punya yang namanya visi keluarga yang tecakup didalamnya visi untuk anak-anak. Kalau masih bingung kaya saya, berarti kita sedang berjalan dengan mengandeng anak-anak kita tapi tanpa tujuan akhir. Ya, tanpa tujuan akhir yang jelas, terdengar horor ya...tapi itulah yang selama ini kita lakukan #mewek guling-guling.

Kalo dianalogikan dengan aktivitas sehari-hari kita, maka setiap gerak kita sebenarnya sudah punya tujuan awal dulu baru kita bergerak. Contohnya pagi-pagi bangun jam 4 karena mau sholat subuh, lanjut mandi, lanjut sarapan, lanjut jalan kerja lebih pagi biar gak telat. Ada gak orang yang bangun pagi trus baru mikir mau ngapain ya pagi-pagi padahal dia muslim yg punya kewajiban sholat, padahal tempat kerjanya jauh, padahal dia harus sampai kantor jam 8, dll? Mungkin ada tapi pasti kita menilai orang itu sedang bermain-main dengan hidupnya. Bukankah itu seperti kita eh saya dengan keluarga say, jalan aja dulu terserah deh angin mau bawa kita sampai mana?

Lalu lamanya sebuah keluarga dibangun belum menjamin keluarga tersebut sudah memiliki tujuan akhir yang jelas. Contohnya keluarga kita eh saya, saya dan suami baru membicarakan mengenai visi dan misi keluarga kami setelah 7 tahun berjalan, karena baru melek ilmu #telat banget. Visi misi yang kami bicarakan masih sangat garis besar, masih harus di breakdown sampai menjadi aktivitas harian yang bermuara pada visi kami.

Kalau sudah telat bagaimana, ya mending telat merumuskannya daripada tidak punya arah. Sebagai muslim sebenarnya Allah sudah memberi panduan jelas bagi kehidupan kita maupun keluarga kita yang tertulis di Qur'an dan Sunnah Nabi, namun lagi-lagi karena buta ilmu agama sendiri maka kita terjebak dalam berbagai masalah hidup termasuk masalah ini "hidup tanpa tujuan jelas".

Dan sepeti inilah Islam mengatur tujuan hidup kita :

Pertama biar gak bingung maka kita harus tahu dulu definisi dari Visi dan Misi itu sendiri.
         Visi : Cara pandang jauh kedepan, kemana keluarga akan dibawa agar eksis
         Misi : Sesuatu yang harus dilakukan keluarga untuk mencapai visi
         Muslim : Tercakup dalam rukun Islam dan rukun Iman

Nah ternyata Islam sebagai agama fitrah sudah mengatur apa yang harus menjadi visi misi setiap keluarga muslim, tahunya dari mana? ya dari panduan hidup kita yaitu Al Qur'an dan Hadits Nabi Saw.

Saya membaginya menjadi seperti ini :
1. Visi Akhirat
QS At Tahrim : 6“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Perintah ini diberikan kepada setiap pemimpin keluarga yaitu seorang ayah dan atau suami, bukan istri atau anak, untuk menjauhi neraka sebagai tujuan kehidupan akhirat kelak. Jika bukan neraka maka sebenarnya Allah menyuruh membawa keluarga kita menuju surgaNya. Maka jadikan surga sebagai visi tertinggi dari keluarga kita.

2. Visi Akhirat
Pahala mengalir dari anak sholeh
QS. Ath-Thuur (52) : 21Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Salah satu pahala yang terus mengalir adalah doa dari anak yang sholih. Pastinya kita ingin sekali memiliki pahala yang terus mengalir saat kita sudah tak berdaya maka jadikanlah anak kita menjadi anak sholih terlebih dahulu.

3. Visi Dunia
Penyejuk mata dan Pemimpin orang bertakwa
QS Al Furqon (25) : 74Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Penyejuk mata itu tidak selalu karena fisiknya namun juga akhlaknya. Pemimpin bagi orang bertakwa, mungkinkah ia nya tidak bertakwa? tidak mungkin. Maka visikan agar kelak anak kita minimal menjadi orang bertakwa dan terus berusaha agar mereka menjadi pemimpin bagi orang bertakwa. Visi ini diperkuat dengan hadits dibawah ini :
  •       Hadits zaman
        Artinya: “Telah berlaku Zaman Kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah Zaman Kekhalifahan (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya. Lalu berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (Zaman Fitnah). Berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman penindasan dan penzaliman (Zaman Diktator) dan berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula Zaman Kekhalifahan yang berjalan di atas cara hidup Zaman Kenabian.” (Riwayat Ahmad)



Ternyata dihadapan kita ini belumlah kiamat, namun zaman kholifah yang berjalan dengan cara Kenabian. Dalam redaksi bahasa Arabnya zaman mendatang itu sama dengan zaman kedua yaitu zaman Kholifah Rashidin, berarti pula cara pencapaiiannya haruslah sama. Kualitas keimanan kholifahnya pasti sama. Dan saat zaman itu tiba apa yang kita harapkan dari keluarga kita, terutama anak-anak kita. Ingin menjadi apa kita dan keuarga kita saat itu, dan ingat pemain utama tidaklah sama bayarannya dengan pemain figuran.
  •       Hadits Penaklukkan Roma
        Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah? Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah? Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel. (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
       
        Dalam hadits ini pasukan Islam kelak akan menaklukkan Konstantinopel dan Roma, Konstantinopel sudah ditaklukkan oleh Muhammad Al Fatih. Masih ingat kan haditsnya : “Kota Kostantinopel (Istanbul sekarang) benar-benar akan ditaklukan oleh seorang panglima. Panglima tersebut adalah sebaik-baiknya panglima dan sebaik-baiknya tentara” (HR Ahmad dan al-Hakim).
        Lalu tidakkah kita ingin anak keturuan kita kelak menjadi orang-orang yang menaklukkan Roma? Roma disini bukanlah kota Roma di Itali, tapi imperium romawi.
  •       Hadits 100 tahun
        Rosulullah SAW, beliau bersabda, “sesungguhnya Allah membangkitkan untuk umat ini disetiap awal 100 tahun, seseorang yang akan memperbaharui agama ini. ( Abu Hurairah, Abu Daawud)
       Tidakkah kita ingin anak atau cucu kita menjadi pembaharu agama Allah?

Bagaimana pemirsa, sudah ada gambarankah kelak keluarga kita mau kemana? kelak anak-anak 
kita akan dijadikan apa?

Gampangnya begini :
1. Surga sebagai tujuan akhir, tapi surga itu mahal gak sembarang orang yang bisa masuk,  siapakah yang bisa masuk? 
2. Menjadi ahli surga dengan menjadi orang bertakwa dan berusaha menjadi pemimpin orang bertakwa. Menjadi pembaharu agama Allah, berpartisipasi dalam pembebasan Roma dan bangkitnya peradaban Islam. 
3. Orang bertakwa biasa kita sebut orang sholih, orang sholih itu bukan sembarang orang tapi yang imannya kuat, ibadahnya baik, akhlaknya mempesona, bagaimana cara menjadi orang sholih? 
4. Disinilah usaha atau pelaksanaan misi menuju nomer 1. 
5. Mengetahui misi apa yang harus dikerjakan dan membuat strategi. Pp

Seperti itulah Islam mengarahkan visi keluarga muslim, bagaimana dengan misi apakah ada
tuntunannya? Ya, Islam pun memberikan contoh melalui baginda Nabi kita dalam menjalankan 
misi membentuk anak sholih. Karena sangat panjang penjabaran misinya, mungkin saya
akan bedakan postingannya. Tapi belum tahu kapan saya akan posting #tutup muka.

Referensi ayat maupun hadits masih bisa ditambahkan, seperti tujuan diciptakannya manusia 
untuk beribadah, bagi orang beriman dipersilahkan memilih memasuki surga dari pintu
manapun, hadits amalan yang tidak terputus, dll.

Wallahua'lam bisshawab 


Referensi :
Materi Akademi Keluarga Mustawa 1
Buku Inspirasi Dari Rumah Cahaya penulis Budi Ashari, Lc
Vidio Membaca Zaman bisa dilihat di SINI

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tuesday, January 12, 2016

Pemadam Cahaya

Nama surat dalam Al Quran biasanya mewakili kisah yang terdapat pada ayat-ayatnya, pun  surat An Nuur, yang berbicara mengenai cahaya. 

Dalam Islam cahaya adalah sumber segala bentuk kebaikan dan tidak ada keburukan yang datang darinya. Dalam surat ini pula Allah diperkenalkan sebagai sumber eksistensi dan cahaya yang menerangi alam semesta. 

Ayat 1-34 bebrbicara mengenai keluarga, baru di ayat ke 35 mulai berbicara soal cahaya. Setiap peralihan tema jika dipelajari lebih lanjut pasti ada tujuannya. Pun surat ini (Keluarga - Cahaya), maknanya bahwa setiap keluarga memerlukan cahaya. 

Karena tanpa cahaya Allah kita akan seperti ini, An Nuur ayat 40 :
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun

Itulah perumpamaan yang Allah buat jika tanpa cahayaNya, sangat gelap dan kelam hingga tidak bisa melihat diri sendiri apalagi melihat keluarganya, tidak punya cahaya sedikitpun apalagi untuk berbagi dengan keluarganya. 

Ayat 35
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hamper-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 

Begitulah gambaran cahaya Allah, sangat terang, cahaya diatas cahaya. Jangan sampai kita tidak merasakan cahayaNya walau sedikit, tapi mungkinkah kita hanya ingin sedikit saja? Maka bagaimana caranya agar merasakan cahayaNya yang benderang itu? 

Ayat 36
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. 

Allah menurunkan cahayaNya di tempat yang tiap pagi dan petang disebut namaNya, yaitu masjid. Maka datangi masjid untuk bertasbih mengingat Allah jika ingin mendapatkan cahayaNya. 

Dan siapa sajakah yang bisa membawa cahaya tersebut? 

Ayat 37
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sholat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.

Ya laki-laki yang dalam ayat ini memakai kata arab "Rizal", kata itu pasti tidak bisa dinisbatkan pada perempuan. Maka "Rizal" yang dilenakan dengan pekerjaannya, bisnisnya, dan dunia tidak akan mendapat cahaya dari Allah, pun tidak bisa membawa cahaya bagi keluarganya. Maka ia pun menjadi sang pemadam cahaya bagi keluarganya. 

Lalu kata mendirikan sholat dan membayar zakat dikeluarkan dari kata umumnya yaitu mengingat Allah (ibadah), disebut secara khusus. 

Abdullah bin Abbas :
Mereka laki-laki yang sedang berniaga, jual beli, bekerja dan ketika mendengar panggilan azan, mereka melempar apa yang ada ditangannya. 

Kata melempar berarti bergegas memenuhi panggilan Allah ke masjid dan sholat. Mereka tidak pernah takut atau khawatir peluang bisnisnya hilang karena yakin rizki itu dari Allah. Harta yang mulai melenakan itu tanda tidak barokah. 

Saat Rosul di Madinah pernah terjadi kejafian orang-orang lebih memilih mengurusi barang perniagaan dan meninggalkan Rosul yang sedang kutbah Jumat hingga tersisa 12 orang saja. 

Maka perniagaan itu memang sungguh mengiurkan. Jika ada laki-laki yang meninggalkannya demi Allah pastilah dia memiliki visi akhirat. Laki-laki yang hanya bervisi dunia tidaklah bisa membawa keluarganya menuju kebahagiaan akhirat. 

Suami bervisi akhirat maka istri pun akan bervisi akhirat. Jika tidak, maka suami akan melakukan revisi kepada istrinya. Seperti Rosul merevisi istri-istrinya saat meminta kenaikan uang belanja. Seperti Umar Bin Abdul Azis yang merevisi istrinya beberapa hari setelah dia diangkat menjadi kholifah, dengan memberi pilihan ikut dengannya dan menyerahkan perhiasan ke baitul maal atau dicerai. 

Bukan berarti kita tidak boleh kaya, karena Allah suka dengan orang yang bertakwa, kaya dan bersembunyi dalam bersedekah. Tidak ada larangan untuk hidup berkecukupan. Tapi jangan sampai dunia ini menghalangi kita dari cahaya Allah. 

Lalu apakah Allah hanya memberi cahaya kepada laki-laki saja, lalu bagaimana dengan perempuan? 
Tidak,  Allah memberikan cahaya kepada siapa saja, laki-laki maupun perempuan.  Laki-laki mendapat cahaya dari beribadah di masjid, perempuan mendapat cahaya dari beribadah di rumah, maka saat bertemu akan menjadi klop, itu bagaikan minyak zaitun yg bersinar dan api yang dinyalakan pada minyak tersebut, maka seperti cahaya diatas cahaya. 

Selain mendapat cahaya Allah orang yang tidak dilenakan oleh jual beli dan perniagaan akan dipanggil oleh malaikat dan berjalan tanpa di hisab, sedang barang siapa yang dihisab itu merasakan beban berat dan berkata daripada dihisab lebih baik dimasukkan langsung ke neraka. (redaksi haditsnya blm saya dapatkan) 

Maka apakah kau akan menjadi PEMADAM CAHAYA bagi keluargamu wahai para SUAMI dan AYAH? 

Sesungguhnya kami,  istri dan anak-anakmu selalu menantimu dengan membawa cahaya Allah untuk kau bawa pulang. 


Inspirasi dari Kajian Orang Tua Kuttab Al Fatih
Oleh Ustadz Herfi Ghulam Faizi
Depok, 9 Januari 2016

Friday, December 25, 2015

Homebirth VBAC

Assalamu'alaikum. 

Apa kabar pemirsah?  Semoga selalu dalam keadaan baik ya,  aamiin.  
Sudah lama saya gak nulis, karena males banget kalau buka leppy, ini mencoba menulis lewat handphone aja,  moga gak bikin mata saya kenapa-kenapa ya :D

Sebenarnya banyak cerita dari kehamilan terakhir saya kemarin, tapi kali ini cuma mau cerita soal persalinan saya yang milih untuk homebirth saja. 

Dari dulu sebelum hamil anak ke 3, saya sudah banyak baca dan dapet cerita mengenai home birth, gentle birth, water birth, natural birth dan VBAC. Dari dulu udah kepikiran kayanya enak kalo lahiran di rumah aja, lebih pengen ke coba-coba aja sih. Eh jadi kenyataan dan jadi pengalaman yang luar biasa buat saya dan suami serta anak-anak. 

Tadinya saya memang niat melahirkan di bidan yang pro gentle birth, karena ingin dapat dukungan buat VBAC. Namun masalah keuangan juga mempengaruhi pilihan persalinan saya, karna cuma punya budget 6-7juta, dan jumlah segitu jaman sekarang kalo di rumah sakit cuma dapet kelas 3 aja. Karena pengalaman persalinan sebelumnya dapet rizki sendiri sekamar jadi bikin maju mundur caem gitu deh, plus takut dapet dokter yang gak sabar karna ada riwayat SC. Jadi kayanya lebih milih lahiran ditemani sama bidan yang pro gentlebirth yang insyaAllah sabar menanti bayi saya lahir dengan normal. 

Dua bulan sebelum melahirkan saya belum memutuskan mau lahiran dimana, entah apa yang saya galaukan. Karena saya belum juga sekalipun kontrol ke bidan yg saya mau itu. Nah sekitar sebulan sebelum melahirkan, tetangga saya melahirkan dirumah dengan kasus VBAC dan persalinannya lumayan lama karena ada kasus kontraksi berhenti saat bukaan sudah lengkap, bayi baru keluar sekitar 24 jam setelah bukaan lengkap. Jadi bu bidannya nginep 2 malam di rumah tetangga saya itu. 

Dari situ saya kepikiran mau homebirth juga, diskusi sama suami dan Alhamdulillah suami mendukung. Akhirnya minta diketemuin sama bu bidannya pas kunjungan setelah 3 hari persalinan buat mijit ibu dan bayinya. Nama bu bidannya mba Maya, saya lebih enak manggil begitu, karena dia masih muda banget dibanding saya, baru 25 tahun pemirsah.

Habis dari rumah tetangga, mba Maya dan asistennya datang ke rumah saya. Kami diskusi banyak dan saya memutuskan mau ditemani persalinannya dengan beliau. Akhinya karena tinggal 1 bulan menjelang HPL saya dikasih banyak PR antara lain :
1. Olah raga jalan kaki min 20 menit setiap hari
2. Melakukan gerakan penguatan organ pendukung persalinan (ada 3 gerakan), hari ke 1 50x, hari ke 2 100x, hari ke 3 150x, hari ke 4 dan selanjutnya 200x
3. Cek darah terutama HB, karna kalau HB rendah bisa mengakibatkan perdarahan
4. Makan kurma 3x7 setiap hari
5. Minum minyak zaitun 1 sdm setiap hari 
6. Minum spirulina 1x1
7. Makan putih telur ayam kampung min 2/hari

Awal Juni 2015 saya masih bekerja jadi jalan kakinya cuma pas weekend aja. Nah akhir Juni saya sudah tidak bekerja jadi bisa keliling perumahan setiap hari. Saat itu pas bulan puasa tapi saya tidak kuat puasa jadi gak terasa itu bulan puasa. Coba 1 hari cuma sampai jam 10 udah haus banget.

Seminggu setelah ketemu mba Maya, saya kontrol ke dokter dan memang jadwal buat cek darah. Hasilnya HB saya cuma 9.2 padahal harusnya minimal 10. Saya sudah menduga HB saya rendah karna pengalaman hamil Aisyah saya harus transfusi darah dulu sebelum SC. 

Ikhtiar menaikan HB pun dilakukan dan ditambah konsumsi susu kambing dan jus buah bit. Sampai kehamilan minggu ke 37 HB saya malah turun ke angka 8.5. Pas kontrol ke dokter dikasih opsi buat transfusi darah dan dikasih surat pengantarnya. Karena sudah mepet takut lahiran di minggu ke 38 yang artinya tinggal seminggu lagi. 

Sampai rumah konsultasi juga sama mba Maya dan kami memutuskan melakukan transfusi darah di RS. Saya cuma menginap semalam di RS dan transfusi darah sebanyak 2 kantong. Pengalaman dulu transfusi darah pertama kali saya,  hasilnya gagal sebanyak 2 kantong karna darah tidak mengalir ke pembuluh darah saya dan akhirnya darah membeku dan tidak bisa digunakan. Serta saya mengulang transfusi lagi sebanyak 2 kantong. 

Berbekal pengalaman tersebut saya dan suami bener-bener gak tidur jagain aliran darah biar gak mengumpal dan beku. Serta transfusi terakhir kemarin benar-benar terasa sakit. Tangan saya yang dipasang selang terasa senut-senut sakit terlebih di kantong ke 2. Suami juga terus mengelus-elus lengan agar darah tetap mengalir, indikatornya dilihat dari tetesan di infus. 

Alhamdulillah sekitar Subuh transfusi selesai dan dicek ulang HB nya. Lengan saya masih terasa sakit tapi sudah mulai hilang sakitnya. Dan syukurnya hasil cek HB saya naik ke angka 10.1, dan bisa pulang dengan tenang. Akhirnya saya bisa fokus menantikan kontraksi datang di pekan berikutnya.

Minggu ke 38 saya sudah merasakan kontraksi palsu sebentar-sebentar, paling lama pas malam takbiran selama 4 jam tapi makin lama makin hilang kontraksinya. Oh iya saya dah mulai sering duduk di gymball dari minggu ke 37, gymballnya minjem sama tetangga saya. 

Ternyata Allah menakdirkan si dede lahir di tanggal yang sama dengan kakak perempuannya Aisyah, yaitu tanggal 25 Juli. Kontraksi mulai terasa jam 10an malam masih blm teratur, mulai teratur jam 2 pagi. Kontraksi persalinan ini lebih sakit dibanding persalinan normal pertama saya. Sakitnya di perut dan pinggang saya, semaleman meringis kalau kontraksi datang sambil ngitung kontraksi pakai app di android sama WA-an sama mba Maya. 

Saya tipikal yang gak mau ngeribetin suami, jadi kalo kontaksi ya pencet HP, tangan yg satu elus-elus perut yang satu lagi elus-elus pinggang. Saya juga tipikal kalo menjelang persalinan tetiba males bersuara, mending tutup mata sambil menikmati dan menghayati GC hehehe.

Saat Subuh tiba, saya mandi terus lanjut sholat baru minta mba Maya buat meluncur ke rumah saya. Pengalaman persalinan normal pertama dulu kontraksi udah 5 menit sekali eh baru bukaan 2. Jadi minta mba Maya datengnya pas kontraksi udah kadang 4 atau 3 atau 5 menitan. 

Karna kontraksi yang ini lebih hot rasanya, jadi saya kaya semedi di kamar sendirian, duduk diatas gymball menikmati gelombang cinta (GC) datang dan pergi. Saya gak mau dideketin sama anak-anak, suami sesekali masuk kamar dan nanyain perkembangan terus keluar lagi sambil urus anak-anak biar udah rapi, dan gantian urusin saya, maklum sudah gak ada ART.

GC makin nyess banget, tetep semedi di atas gymball sambil goyang inul. Jam setengan 7an lewat mba Maya sampai rumah. Asisten mba Maya, Mba Lilis langsung masak air, pompa kolam dan nyiapin macem-macem. Saya gak lihat tapi dengar dari persemedian saya. Lanjut mba Maya masang murotal surat Maryam, dan nemenin saya di kamar sambil elus-elus pinggang saya, sama nempelin penghangat di pinggang. Rasanya enak banget, apalagi kalo GC lagi kenceng banget, itu alat penghangat meredakan banget rasa sakit di pinggang.

Oh ya pas mba Maya dateng bukaan saya udah 5. GC kali ini bener-bener lebih dasyat dari persalian pertama saya, sampai-sampai saya gak kuat dan sedikit teriak, walau teriaknya pake kalimat istighfar tapi tetep aja teriak ya hehe. Di persalinan pertama, saya kalem tidak bersuara walau diinduksi.

Nah sebelumnya saya cuma semedi di atas gymball, dan mba Maya nawarin buat turun dari gymball dan jongkok aja. Akhirnya jongkok eh tapi kok jadi pengen pipis ya, dan saya pipis ke toilet. Habis bersihin pipis kok tetiba kaya pengen pup, dan langsung bilang mba kok kaya mau pup. Mba Maya panik, eh jangan disini, ayuk masih bisa jalan kan. Saya di tuntun ke ruang tamu. Rasa ingin mengejan makin kuat.

Mba Lilis ngecek air yg dimasak belum panas jadi gak memungkinkan buat waterbirth, jadi siap-siap di kasur yang sudah disiapkan. Mba Maya nawarin mau posisi gimana, saya minta diambilin gymball dan saya peluk.

Saking menghayati pas gymball dateng lagsgung saya peluk dan biasa deh langsung tutup mata hehehe...itu cara saya merelaksasi diri dari rasa sakit GC. Mba Maya langsung kasih intruksi buka mata dulu, nanti kalau mulesnya datang dan kepala bayi belum keluar nafasnya harus begini gigi atas dan bawah diketemukan dan bunyi nafasnya jadi hes hes hes, kalau kepala bayi sudah keluar model nafas diganti jadi kaya model meniup huh huh huh.

Al hasil sekeras apapun saya pas ngejan tekanan jadi terasa ringan di wajah dan tenggorokan tapi kuat di perut. Kalau tidak mules saya gak boleh mengejan karna akan percuma cuma menghabiskan tenaga. Saya baru merasakan ternyata rasa mulas walau sudah bukan lengkap juga datang dan pergi, gak terus menerus. Saat persalian pertama saya pas dah mules saya terus-terusan mengejan sampai bayi lahir jadi tidak terasa ternyata ada saatnya mulas itu tidak terasa walalau bukaan sudah lengkap.

Dan mulas hebat pun terasa sambil terus nafas model pertama saya benar-benar merasakan besarnya kepala bayi saya melewati jalan lahinya, karena tidak disobek terlebih dahulu seperti persalinan normal di RS. Saya benar-benar merasakan bayi saya perlahan keluar dengan perlahan dan akhirnya keluar juga kepala bayi saya.

Mba Maya langsung memberi intruksi untuk menganti model nafas dengan model kedua, dan ini tidak langsung juga saya mengejan karena menunggu rasa mulas berikutnya. Akhinya dia datang dan sambil nafas model meniup Alhamdulillah badan bayi saya keluar dengan lebih mudah daripada mengeluarkan kepala.

Setelah itu saya tinggal mengeluarkan plasenta dan saya berganti posisi dari setengan berdiri memeluk gymball ke posisi tidur biasa sambil IMD bayi saya. Kali ini IMDnya beneran hehehe, si dede dede dari perut saya naik ke dada, bayi saya ini kuat banget masa udah bisa angkat kepala buat balik arah dan hap hap langsung nyedot kenceng banget.

Sambil IMD saya dijahit dan hanya 1 jahitan saja, kata mba Maya bisa juga gak dijahit kok cuma robek dikit banget, tapi suami yang minta dijahit aja. Selesai jahit, bayi saya ditimbang dan lumayan bear 3,5kg panjang 53cm. Lalu dipakaikan baju dan dibedong. Plasenta ditunda dipotongnya sampai 3 jam kemudian saat mba Maya dan mba Lilis pulang.

Saya baru boleh berdiri minimal 6 jam pasca persalinan, jadi selama itu saya cuma tiduran di ruang tamu saja. Mama dan bapak saya datang saat semua sudah beres dan rapi, jadi tinggal sarapan bareng saja. Mba Maya dan mba Lilis juga belum sarapan karena sebelum ke rumah saya, mba Maya baru sampai rumah sebentar habis dinas menemani persalinan juga di Bogor.

Ah sungguh indah mengenang persalinan saya yang terakhir kemarin, terasa santai, tenang gak kaya dikejar-kejar maling. Dan inilah foto pertama bayi laki-laki saya yang pipinya gembul banget.



Puji syukur selalu pada Allah telah memberikan keselamatan pada saya dan bayi saya dan memberikan pengalaman persalinan yang luar biasa. Terima kasih buat suami tersayang yang selalu mendukung keinginan saya, lalu terima kasih buat mba Maya dan mba Lilis atas ilmu dan pendampingannya. Terima kasih buat mba Farah yang mengenalkan mba Maya ke saya, terima kasih mba Ratih yang sudah minjemin gymballnya, terima kasih buat emak-emak hebat Orchid yang saling mendukung dan banyak kasih info.

Hosh hosh ternyata postingan saya panjang ya kali ini, eh iya akhirnya saya gak sanggup posting lewat HP hehehe...ini lagi membajak laptop suami.

Moga ada manfaat buat pemirsah. Sekian dan terima kasiah #hahaha apaan seeh.

Wassalamu'alaikum.

Sunday, April 19, 2015

My Lovely 22 Weeks Preggy

Assalamu'alaikum.

Pagi itu tetiba saya pengen difoto dengan perut buncit saya, fotonya di parkiran sekolah Kuttab hihihi soale saya ada pertemuan tambahan akademi Keluarga dengan tema Madrasatul Ula.

Jadi penampakannya kaya gini
22 weeks
BB sudah 82 Kg
dah keliatan kaya 9 bulan ya :D


Semoga kehamilan saya sehat-sehat saja dan bisa melahirkan secara normal dengan mudah dan lancar. Aamiin.

Wassalmu'alaikum.

Thursday, March 12, 2015

Hamil Lagi

Assalamu'alaikum.

Sudeh lame tak tulis berite pade blog ini, rase sangat rindu #ipin-upin mode on
Hehehe itu akibat saya ketularan aksen anak-anak di rumah yang seneng banget ngikutin ipin dan upin. 

Alhamdulillah akhirnya saya hamil lagi untuk yang ke empat kalinya, kehamilan ini sudah saya tunggu-tunggu dari Juli 2014 tapi baru hadir di Nov 2014. Karena itu juga saya jadi males nulis-nulis di blog ini, pokoke jadi gak napsu ngapa-ngapain.

Di kehamilan kali ini Alhamdulillah saya tidak mengalami keputihan yang berlebihan malah bersih banget gak ada keputihan, di 3 kehamilan sebelumnya itu kalo trisemester pertama pasti keputihan berlebih dan gatel yang teramat sangat pada daerah miss v saya. 

Di kehamilan pertama hanya dikasih obat minum dan yang dimasukkan ke miss v, hasilnya itu gatel gak sembuh-sembuh sampai menjelang 5 bulan mulai hilang. Di kehamilan ke 2 karna dengan dokter kandungan yang sama akhinya dicoba dengan metode membersihkan miss v dan sekitarannya dengan cotton bud jumbo (gak tau namanya), hasilnya rasa gatenya berkurang banyak bahkan tidak terasa gatel lagi. Setiap kontrol bulanan membersihkan miss v jadi agenda reguler saya walau sedang periksa dengan dokter yang lain. Di kehamilan ke 3 pun seperti itu yang terjadi, walau saya keguiguran di usia kandungan 2,5 bulan.

Di kehamilan ini begitu banyak kemudahan yang Allah berikan, dan saya juga sudah minta sejak awal mengetahui saya hamil agar gak ada keputihan dan gak gatel-gatel. Allah sangat baik, doa saja dikabulkan #terharu. Sangat nyaman dan gak bikin kantong bolong, soale kalo pake bersih-bersih itu biaya kontrolnya jadi mahal bingit.

Kandunga saya sekarang sudah 20 minggu, sudah doyan makan dan ngemil. Kemarin liat si dede insya Allah kelaminnya laki-laki (harapan mertua saya), Alma maunya punya adik cewek biar punya tim katanya :D

Plasenta masih di bawah, semoga bukan plasenta previa kaya pas hamil Alma, karna pengen banget ngerasain lagi lahiran normal yang "enak banget rasanya" hihihi. Saya menikmati proses detik demi detiknya dengan santai dan penuh percaya diri berbekal bacaan-bacaan soal kehamilan dan persalinan, serta yakin Allah pasti kasih jalan. Apalagi pas Faiz keluar, masya Allah rasanya semua sakit itu hilang seketika.

Jaman hamil Faiz sih belom terkenal model yang "Gentle Birth" kaya sekarang, tapi saya rasa saya sudah merasakan model itu pas lahiran Faiz. Saya tenang walau di induksi karna pecah ketuban duluan, suami mendampingi, saya kalem alias saya merintih tapi gak teriak-teriak, Alhamdulillah yang keluar dari mulut cuma tasbih, tahmid, takbir dan istighfar serta minta elus-elus tangan sama suami. #alim amat ya saya

Saya percaya diri karena merasa tau kalo saya akan mengalami proses ini dan selanjutnya ini....karna di kepala saya teringat isi buku bacaan soal persalinan...dari saat awal kotraksi usahakan tetap tidur atau memejamkan mata karena malam hari, dan hitung interval kontraksi, setelah kontraksi 5 menit sekali baru ke RS, jangan buang tenaga hanya untuk berteriak-teriak karena persalinan butuh banyak tenaga, usahakan makan makanan yang manis untuk cadangan tenaga. 

Jadi nyeritain persalinan Faiz ya hihihi....gak tau deh saya kalo nyeritain persalinan Faiz tuh emang semangat banget dan seneng. Berasa berbunga-bunga.

Semoga saya bisa mengulang pengalaman seperti saat persalinan Faiz, aamiin.

Wassalamu'alaikum.


Sunday, November 23, 2014

Mandi Hujan

Assalamu'alaikum.

Saya mau cerita soal kegiatan mandi hujan anak-anak saya, tapi kali ini ada yang berbeda....tsaaaah. Dari dulu saya meyakini mandi hujan tidaklah berbahaya dan sebagai ajang anak mengenal ciptaan Allah berupa air.

Namun setelah saya mengikuti Akademi Keluarga semua tetap sama soal pandangan saya tentang air hujan, namun ada tambahan lagi selalu gunakan momen-momen apapun untuk berdialog dengan anak-anak mengenai Allah dan rosul. Kegiatan tersebut biasa disebut dialog iman atau mengaitkan hati anak dengan Allah dan Rosul.

Siang itu kami makan siang sedikit telat karena anak-anak baru saja bangun tidur, diakhir kegiatan makan kami tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Anak-anak saya langsung beride "mama nanti boleh main hujan gak?", saya bilang boleh tapi makannya harus habis dulu.

Habis makan kami bersiap tapi saya juga jadi beride memanfaatkan momen hujan untuk mengetahui apa sih yang Al Qur'an tulis tentang hujan, googling akhirnya dapet ayat-ayat yang bertuliskan hujan. Saya bacakan 3 ayat yang memuat kata hujan, Masya Allah saya dapet ayat-ayat yang memang menerangkan manfaat hujan dan perumpamaan bagi orang yang beramal tapi suka mengungkit. Saya juga menambahkan sifat-sitar benda cair yang memenuhi ruang sesuai wadahnya, dan bergerak atau mengalir dari tempat yg lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Setelah selesai kami lanjutkan dengan mandi hujan tapi memakai jas hujan, saya hanya memakai payung. Kami memperagakan 2 sifat benda cair dan perumpamaan bagai tanah diatas batu dan tertimpa air hujan (amal yang sia-sia) sesuai ayat yang kami baca.

Setelah itu anak-anak bebas berlarian kesana kemari, saya hanya mengawasi saja. Selesai main air hujan kami minum teh dan makan biskuit bersama sambil saya tanyakan pengalaman mandi hujan mereka. dan ini foto-foto kami :)




Cara tadi saya dapat dari salah satu pemateri AKU,mencoba mencari jawaban atas pertanyaan anak di Al Qur'an. Harusnya sih orang tuannya dah hafal isi Qur'an tapi karna belum cara tadi lumayan membantu para orang tua agar tidak salah menjawab dan memiliki landasan atas setiap jawabannya.

Beberapa kali mencoba cara tersebut dan anak-anak puas atas yang tertulis di al qur'an dan mamanya juga ikutan belajar.

Wassalamu'alaikum.

Thursday, October 16, 2014

Akademi Keluarga

Assalmamu'alikum.

Niatan awal pengen nulis setiap habis pertemuan Akademi Keluarga (AKU), tapi ternyata bikin PR pun saya masih suka SKS (sistim kebut semalam) :D. Jadi saya kasih gambaran secara keseluruhannya saja ya...hihihi

AKU ini berjalan selama 1 tahun, pertemuannya 1 bulan sekali, bianyanya 1,25 dinar. Pendaftaran kelas baru biasanya di bulan Februari.Alhamdulillah banyak manfaat yang saya dan suami rasakan, terutama dalam menentukan ulang arah keluarga dan pengasuhan anak kami. Materinya bagus-bagus, sesuai kebutuhan keluarga saya ya yang merupakan keluarga muslim. 

Yang belajar adalah para istri dan ibu namun dalam beberapa pertemuan suami dan ayah juga diwajibkan hadir jika materinya dianggap sangat penting, karena biasanya para suami itu kalo mendapat ilmu dari para istrinya suka gimana gitu dibanding langsung dari ustadz

Materi-materinya :
1.  Stadium general – bersama ayah
2. Mendidik dengan keteladanan
Berbagi peran suami istri

3. Harmonisasi suami istri

Peranmu surgamu
4.       Mendidik anak laki-laki
Mendidik anak perempuan
5.       Financial dalam keluarga – bersama ayah
Mengajarkan halal dan haram
6.       Mengajarkan anak tentang uang
Mengajarkan quran dan zikir
Pembagian rapot bayangan
7.       Mengajarkan rutinitas ibadah
Berkisah dan nasyid
8.       Liburan dan permainan bermanfaat
Calistung
9.       Keselarasan rumah dan sekolah
Hubungan baik dengan mertua dan ipar
10.   Menanamkan tauhid dan surga
Bahasa peradaban
11.   Aurat dan adab minta izin
At Thibun nabawi
12.   Ibroh hamil, melahirkan dan menyusui
Belajar dari pengalaman keluarga dgn 7 anak
13.   Diskusi dan berbagai cerita – bersama ayah

Pembagian sertifikat dan hasil belajar

Rasanya seperti sekolah, ada  absensi, tugas  dan rapot. Setiap habis dapat materi nanti ada tugas essy dan kegiatan implementasi dari setiap materi selama 20 hari.  Jadi mau gak mau kita berusaha mengimplementasikan materi2 yang sudah kita dapat, biar gak cuma di dalam buku.

Setiap pertemuan selalu membuat saya  ber Oooo Oooo, saking ternyata saya jauh sekali dari agama saya sendiri. Saya jadi memahami tujuan saya diciptakan, tugas utama saya, tugas utama suami, kami adalah teladan anak2, kapan kami harus mengajarkan sholat, kapan kami boleh memukul anak kalo tidak mau sholat, apa tujuan utama mengajarkan qur’an dan hadits, harta harus halal, dll. Mungkin nanti “Oooo” nya akan lebih banyak karena saya baru sampai pertemuan ke 6, 

Ber Ooo nya itu sambil istighfar sama makjeb gitu deh, dalam masalah keuangn ternyata saya slah kaprah. Jadi postingan saya mengenai asuransi dan reksadana jangan diikuti ya...maklum ilmu syariahnya nol besar.

Saya pribadi bener-bener merekomendasikan buat para keluarga muslim yang masih kurang ilmu syariahnya, yang masih bingung mau dibawa kemana keluarganya, dan yang masih bingung cara mendidik anak-anak.

Semoga kita dimudahkan untuk benar-benar menjaga keluarga kita dari api neraka, aamiin.

Wassalamu'alikum.