Wednesday, October 09, 2013

Perjalanan Umroh 2

Assalamu'alaikum.

Day 2 in Makkah, Selasa, 8 Juli 2013
Kami bangun jam 3 lewat, langsung beres-beres dan menuju Masjidil Haram buat sholat tahajud dan subuh. Ternyata saat keluar hotel sudah terang benderang karena jalanan penuh lampu penerang. oh iya di Masjidil Haram selalu ada sholat jenazah sehabis sholat wajib.

Jam 6 pagi kami baru kembali ke hotel, di jalanan saat pulang kami melihat banyak burung-burung sedang makan. Saya dan teman-teman berfoto dulu dengan burung-burung itu, maklum masih norak. :)

Setelah sarapan dan bersih-bersih diri kami kumpul di lobby karna hari ini kami akan tur keliling kota Mekkah dan sekitarnya. 

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Gua Tsur. Penampakan gua di Mekkah sangt berbeda dengan di Indonesia, gua disana biasanya diatas bukit batu yang lumayan tinggi, perlu sekitar 1-2 jam untuk mencapi guanya.

Tempat kedua adalah Jabal Rahmah. Kami sedikit lama di tempat ini, saya dan bu Tuti sempat naik ke bukit yang ada monumennya, tapi saya tidak sampai ke monumennya karna penuh dengan orang-orang yang berjualan, jadi saya hanya mencari tempat berfoto yang bagus, tak lupa saya juga memanjatkan doa semoga keluarga saya diberi keberkahan.

Selanjutnya kami menuju masjid Tanim melewati Padang Arafah, Perkemahan Mina dan tempat melempar jumroh. Terbayang jika kita melasanakan haji kita akan bermalam di perkemahan terbesar di dunia.
Akhirnya kami sampai di masjid Tanim, bagi jamaah yang mau melakukan umroh lagi bisa mengambil miqat di masjid ini. Saya, bu Tuti, dan Pa Amin mengambil miqot lagi, saya badalkan umroh kali ini untuk alm ayah mertua saya yang sudah meninggal 2th lalu. Semoga umronya juga lancar.

Perjalanan selanjutnya adalah kembali ke hotel. Setibanya di hotel saya makan siang dahulu dan baru melaksanakan umroh selepas sholat Zuhur. Nah di umroh saya yang ke dua ini, saya tidak didampingi oleh pembimbing lagi. Kami membentuk kelompok untuk berumroh sendiri. Saya tetep bersama bu Tuti dan B Eha serta teman kamar kami bu Diah.

Saya sudah mulai merasakan pegal-pegal di betis dan telapak kaki saat saya kali ini, namun Alhamdulillah Allah tetap menguatkan saya untuk bisa menyelesaikan umroh saya. Kami tetap di masjid sampai selesai sholat Ashar.

Karna ingin melakukan 7 set thawaf, selepas Ashar saya dan bu Tuti berthawaf lagi, walau saya dusah sedikit lelah tapi Allah sepertinya menguatkan kami jika sudah masuk ke lintasan thawaf. Baru setelah selesai 7 kali berthawaf dan menuju hotel terasa pegal-pegalnya.

Sore itu bu Eha kepingin makan bakso, tapi gak ada yang jual bakso, walhasil tetep makan catering di hotel namun Allah mendengar kepinginan bu Eha, menu catering malam itu adalah bakso, Subhanalloh.

Di sore itu beredar info jika besok, Rabu, 9 Juli 2013 adalah puasa pertama, namun dilubuk hatiku meminta jangan besok ya Robb awal Ramadhannya, lusa aja. Karna jika besok awal puasa pembimbing kami mengajak untuk umroh Ramadhan di pagi harinya, saya merasa pegel banget, kebayang gak bakal kuat kalo umroh sambil puasa.

Malam harinya kami sholat Isya, setelah sholat Isya kami menunggu apakah akan ada tarawih atau tidak. Kami cukup lama menunggu dan akhirnya tidak ada sholat tarawih malam ini, dan berarti besok bukan 1 Ramadhan. Saya sedikit lega, paling tidak besok saya bisa istirahat dahulu.

Malam ini saya gunakan benar-benar untuk beristirahat. Dan ini beberapa foto kegiatan hari ini :

Di Gua Tsur

Di Jabal Rahmah


Di atas bukitnya menghadap Padang Arafah

Umroh ke 2


Alhamdulillah hari ini semua kegiatan begitu menyenangkan, moga besok masih diberi kesehatan untuk umroh Ramadhan.

Wassalamu'alaikum.

Wednesday, September 04, 2013

Perjalanan Umroh 1

Assalamu'alikum.

Tak terasa sudah lebih dari satu bulan saya melakukan perjalanan umroh ini, tapi baru sempat menulis pengalamannya di blog, semoga belum "basi" hehehe

Saya tipe orang yang suka mencari informasi sebelum saya melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan, jadi sebelum berangkat umroh saya sudah googling dan membaca blog orang-orang yang sudah melakssanakan serta membaca buku panduan dari travel. Plus bertanya pada teman yang sudah pernah umroh.

Berbekal informasi dan hasil bertanya-tanya, rasanya saya sudah bisa membayangkan medan di Mekkah dan mempersiapkan kebutuhan yangkira-kira diperlukan di sana. 

Sabtu-Ahad, 6-7 Juli 2013
Hari ini saya akan berangkat menuju Mekkah dengan pesawat Emirate dan transit di Dubai. Pesawat kami take off  jam 5 sore, sampai di Dubai sekitar jam 10 malam (saya lupa pastinya). Lalu berangkat lagi menuju Jeddah sekitar jam 1 malam, suasanya di bandara Dubai sangat dingin, maklum lupa bawa jaket. Sampai di Jeddah sekitar jam 4 pagi. Perjalanan naik Emirates terasa nyaman dan dijamin gak akan kelaparan, karena ada hiburan tv chanel serta disuguhkan makanan yang enak selama di pesawat #menurut saya.


Sampai di bandara King Abdul Azis kami harus melewati bagian imigrasi, namum pelayanannya sungguh lamban, sehingga baru jam 5 lewat saya dan teman-teman baru membersihkan diri dan berihram serta sholat subuh dan sunnah ihram. Karena pelayanan yang lama banyak jamaah dari rombongan saya yang kesiangan sholat subuhnya.

Suasana di tempat kami membersihkan diri sudah tidak berAC jadi sudah terasa udara asli Jeddah yang panas. Sekitar jam 7 pagi kami naik ke bis penjemput dan akan menuju Mekkah Al Mukaromah. Saya melihat ada yang aneh dengan bis yang kami tumpanggi, ya...ternyata tirainya benar-benar tebal, agar AC nya terasa sejuk.

Bersama dengan melajunya bis, pemandu kami mulai memberi arahan untuk mengingat kembalki niat perjalanan kami, dan disuruh untuk menambahkan dengan niat-niat yang lain sebanyak mungkin. Pemandu juga mengingatkan bahwa kami sangat beruntung karna kami bisa menjadi tamu allah, dan kami adalah orang pilihan. Sambil menyebutkan niat-niat, saya juga bersyukur karna bisa menjadi salah satu dari tamu Allah. Lalu kami diajarkan untuk melafalkan niat dan kalimat talbia.

Akhinya kami memasuki kota Mekkah, dan tak terbendung lagi air mata saya. Langsung meleleh membasahi pipi, dan yang terbayang hanya Ka'bah serta kalimat syukur pada Allah. Ini terjadi karna sejarah panjang dibalik keberangkatan saya ke tanah suci ini.

Kami tiba di Hotel Elaf Al Multaqo sekitar jam 9 pagi dan langsung menuju restoran untuk sarapan, setelah sarapan kami masuk ke kamar untuk memasukkan koper-koper dan berwudhu kembali. Jam 10 an kami sudah berkumpul di lobby hotel dan siap melaksanakan ibadah umroh.

Kami berjalan kaki menuju Masjidil Haram kurang lebih 500 meter, kami melewati jalan yang panas namun tidak berdebu, disertai aroma khas arab yang wangi. Akhirnya saya bisa melihat bangunan Masjidil Haram yang megah. Tidak bisa berkata apa-apa selain mengucapkan Alhamdulillah, Allahuakbar dan kata-kata pujian lainnya.

Namun tiba-tiba jantung saya berdetak kencang saat memasuki Masjidil Haram, semakin kencang saat berjalan menuju ke Ka'bah. Dan sekarang saya sedang melihat Ka'bah...begitu dekat...bahkan sangat dekat...ya ini Ka'bah yang di buat oleh Ibrahim dan Ismail As, ya ini Ka'bah yang pernah Allah selamatkan dari pasukan gajah, ya ini Ka'bah yang Rosul pun berumroh dan berhaji di tempat ini. Dan sebentar lagi saya akan mengelilinginya dan memegangnya, saya akan beribadah seperti yang Rosul lakukan di tempat ini, di rumahMu ya Robb dan hanya untukMu ya Robb.

Sambil terus memandangi Ka'bah saya berthawaf bersama rombongan dengan air mata yang tak kunjung berhenti mengalir dan terus mengucapkan do'a thawaf. Cuaca saat berthawaf memang terasa panas namun hanya sedikit berkeringat, tidak seperti di Indonesia.
Subhanallah sungguh nikmat ya Robb, terimakasih atas nikmatMu ini ya Robb, terima kasih atas kesempatan ini, terima kasih atas segala rizkiMu.
Selesai thawaf kami diperbolehkan memegang Ka'bah, dilanjutkan dengan sholat sunnah thawaf 2 rokaat. Saat bersujud lantainya benar-benar dingin, sangat terbalik dengan cuaca di sana. Lalu kami meminum air zam-zam, airnya benar-benar menyejukkan dan dilanjutkan dengan melakukan sa'i.

Lintasan sa'i terlihat pendek namun saat di kerjakan cukup menguras energi karena 7 kali, kembali terbayang Siti Hajar yang melakukan ini saat tempat ini masih gurun berbatu, tanpa AC, tanpa atap yang melindungi, terus berlari mencari air dengan meninggalkan bayinya sendirian di padang pasir. Allahu Akbar tak terbayang rasanya, hanya iman padaMu ya Robb yang bisa menguatkannya.

Setelah melaksanakan sa'i sekarang saatnya mengerjakan tahallul. Selesai tahalul kami berdo'a bersama memohon agar ibadah kami diterima dan menjadi umroh yang mabrur. Rasanya sangat lega, semua rukun berjalan lancar dan dapat dikerjakan dengan mudah.

Rombongan sudah mulai berpencar, saya, bu tuti dan bu eha masih bersama, kami sholat zuhur berjama'ah saat kami masih di lintasan sa'i. Selesai sholat Zuhur kami kembali ke hotel untuk makan siang dan beristirahat. Dan kami berniat ke Masjidil Haram lagi saat sholat Ashar.

Karena kelelahan kami telat sholat Ashar, kami sholat di pelataran mall di depan Masjidil Haram. Selesai sholat kami ke Masjidil Haram lagi untuk berthawaf, Alhamdulillah tidak terlalu ramai. Saya dan Bu Tuti sudah berniat akan melakukan thawaf sebanyak 50 kali selama di Mekkah. Karena salah satu ibadah yang dianjurkan saat di Masjidil Haram adalah berthawaf.

Kami terus berada di Masjid sampai Maghrib, dan kembali ke hotel untuk makan malam lalu kembali lagi ke Masjidil Haram untuk sholat Isya.

Saat sudah berada di hotel untuk istirahat baru mulai terasa kaki sedikit pegal karena berjalan bolak balik hotel ke masjid dan sa'i di siang harinya. Karena semuanya dilakukan dengan hati yang syukur dan gembira, sehingga tidak terasa lelahnya.

Alhamdulillah hari pertama di Mekkah sangat memuaskan.
Bobo dulu ya...

Ini beberapa foto saya hari ini

 Diantar suami dan anak-anak saat di bandara

 Dengan teman baik say Bu Tuti

Ruang tuanggu di bandara 

 saat transit di Dubai

 Pemandangan pertama saya di Jeddah

 Jeddah

 Foto Ka'bah saat pertama akan thawaf

 Selesai thawaf

 Alhamdulillah, selesai tahallul

Akan berthawaf lagi habis Ashar 

Selesai thawaf ke 2 saya, Alhamdulillah

Wassalmu'alikum.


Friday, June 28, 2013

Undangan Terindah

Assalamu'alaikum 

Alhamdulillahirobbil 'alamin, puji dan syukur saya ucapkan hanya pada Allah yang Maha Pemurah atas undanganNya untuk datang ke rumahNya, untuk melihat rumahNya, untuk bisa sholat di rumahNya. Alhamdulillah lagi Allah memberi kesempatan lebih cepat dari impian saya untuk bisa mengunjungi rumahNya.


Undangan ini benar-benar spesial bagi saya, karna perjalanan umroh ini adalah hadiah dari instansi tempat saya bekerja, hadiah atas loyalitas saya yang sudah bergabung dengan SDIT Insan Mandiri selama 8th lebih. Ada 2 rekan saya yang lain yang mendapatkan perjalanan umroh serupa.

Sungguh Allah tak henti-hentinya memberi kebahagian kepada saya, karna rekan yang mendapatkan hadiah tersebut juga teman baik saya Bu Tuti, teman naik motor saya saat masih gadis, saya sudah membayangkan akan bertawaf bersama, pokoknya kemana-mana bersama.

Alhamdulillah persiapan sudah 80%, insya Allah sabtu besok saya akan manasik haji. Di lain kesempatan saya akan bercerita soal persiapan umroh saya.

Oh iya insya Allah saya akan berangkat tanggal 6 Juli 2013 dengan travel Talbia. Mohon do'anya semoga lancar sampai saat keberangkatan.

Wassalamu'alaikum.





Saturday, June 08, 2013

Paspor Mudah dan Murah :)

Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah akhirnya paspor saya sudah jadi, dan ternyata bikin paspor itu gak sesulit yang kita bayangkan lho. Saya dan suami bikin sendiri tanpa biro jasa, awalnya mau coba yang online tapi karna takut kelamaan jadinya,  akhirnya kita pilih bikin secara offline alias datang langsung ke kantor imigrasi. Tapi yang bertugas mengurus semuanya adalah suami saya tersayang #hehehe

Dokumen yang dipersiapkan :
KTP 
KK
Akta Kelahiran
Buku Nikah
Ijazah terakhir
Semua dokumen di copy di kerrtas A4

Karena bikin sendiri jadi memang harus meluangkan waktu ya, suami datang jam 8 pagi ke kantor imigrasi di Jl. Buncit Raya, sampai disana naik ke lantai 2 nanti minta formulir ke satpam, nah kalo dokumen gak lengkap gak akan diberikan formulir, formulir gratis hanya 200 buah perhari, kalo kehabisan bisa ke koperasi imigrasi harganya 5.000 sajah. Oh ya kalo mau mengurusi formulir orang lain hanya bisa yang tercantum dalam KK saja, contohnya kemarin suami mau mengurusi teman saya yang pada ikutan bikin ternyata di tolak di loket verifikasi.

Lalu ambil antrian deh plus isi formulir, nanti pas dipanggil tinggal ke loketnya dan diperiksa dokumennya trus dapet undangan buat foto dan wawancara. Kemarin suami daftar hari Senin dan dapat unadangan foto hari Rabunya.

Baru deh pas foto saya ikut, tapi tetep suami datang duluan ke kantor imigrasi untuk ambil nomer dan dapet nomer 200an karna sedikit kesiangan datangnya jam 8 pagi, saat dah dekat foto baru saya ke kantor imigrasi, kebetulan kantor saya dekat dari sana. Sebelum foto kitaharus membayar dulu uang administrasinya sebesar 255.000 sajah no embel-embel lagi, baru antri di tempat foto. 

Jangan kwatir buat antri, karena ruangan tunggunya cukup nyaman plus pemanggilan nomer antrian sudah dengan mesin dan layar, jadi gak bingung. Masuk ruangan foto dan wawancara secara sekaligus sekitar 20 orang. Pas di foto jidat saya harus keliatan jadi ada acara tarik-tarik jilbab dulu hehehe, antri lagi bentar buat wawancara, nah disini ditanyain keperluan buat paspor kita. Kalo belom punya tujuan alias emang iseng-iseng aja bikin paspor ya bilang aja mau naik haji, karena pasti kita pengen naik haji kan.

Saat wawancara nanti diberitahukan kapan kita udah bisa ambil paspornya, nah waktu itu saya sudah bisa ambil hari Senin, jadi pas banget 1 minggu saja waktu yg diperlukan buat bikin paspor. Pengambilannya harus dengan kwitansi pembayaran biaya admin pembuatan yang 255rb itu.

Alhamdulillah Seninnya suami ambil paspor kami, pas liat cuma senyum lebar ngeliat foto yg isinya cuma pipi saya aja hehehe

Nah gampang dan murah kan...ayo bikin paspor hehehe

Wassalamu'alaikum.

Saturday, June 01, 2013

Beli Payung Yuk (Asuransi Jiwa)

Assalamu'alaikum.

Alhamdulillah akhirnya saya udah bisa mulai action setelah baca buku Ligwina Hananto, saya mulai menyiapkan asuransi jiwa untuk suami saya. Saya memang lebih memilih asuransi syariah daripada yang konvensional, dan pilihan saya jatuh pada perusahaan asuransi Takaful. #bukan promosi ya hehehe



Saya mengambil produk Takaful Alkhairat, ini jenis asuransi term life murni maksimal selama 15 tahun. Saya ambil yang uang pertanggungannya (UP) sebesar 600jt dengan premi 1,5jt/tahun selama 10 tahun dengan usia suami yang 29th. Jadi setiap orang pasti akan berbeda-beda, semua bergantung pada jumlah UP, usia, dan jangka waktu yang diambil. Sebenarnya pengen yang UP nya 1M tapi saya preminya 2,5 jt heheh lumayan berasa. 

Nah bedanya sama yang bukan term life adalah waktu perpanjangnya setiap tahun dan jumlah preminya, jadi akan ada kenaikan terus setiap tahunnya karena umur suami juga terus bertambah, semakin tua umur maka semakin besar preminya. Kalau memakai term life premi selama 10 tahun akan tetap. Lumayan kan selama 10th jumlahnya sama tapi pasti akan naik kalo dah selesai 10th nya, saya baca kenaikan antara 5-7x lipat lho...gede buanget ya, soalnya umur suami saya nanti juga udah makin tua.

Lalu selanjutnya tinggal action mencari produk reksadana buat pendidikan anak dan masa pensiun, moga lancaar dan ada uangnya heheeh

Wassalamu'alaikum.




Thursday, May 23, 2013

Merencanakan Keuangan Keluarga :)

Assalamu'alaikum.

Akhirnya sudah tuntas baca buku Ligwina Hananto nya, buku sudah bergulir ke tetangga yang lain mba Nindi  , moga yg punya buku dapet berkah ya mba Dewi #peluuuk lagi ah :)



Al hasil, mata ini terbelalak karna selama ini perencaan keuangan keluarga saya acak kadul, gak karuan bentuknya #nangis bombai
Telat sih pasti...tapi saya mau tetap mengejar ketertinggalan saya dalam perencanaan keuangan keluarga kami #lirik ayangku tercinta :D

Yang saya rasa penting setelah baca buku itu dalam merencanakan keuangan keluarga antara lain :
Setiap keluarga harus memiliki tujuan dalam bidang keuangan, gunanya agar keluarga itu bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dari tempat tinggal, pendidikan anak, kebutuhan beribadah, sampai soal rekreasi serta yang tak kalah penting adalah kebutuhan di masa pensiun.

Jangan sampai sebuah keluarga tidak memiliki tujuan keuangan sehingga penghasilan di masa produktif terbuang begitu saja, hanya bisa membiayai kehidupan  hari ini namun besok tidak tau harus bagaimana, padahal kelurga tsb memiliki penghasilan  yang cukup bahkan besar.
Inilah yang dijumpai oleh penulis buku, bahwa kebanyakan warga di kota besar memiliki penghasilan besar namun sudah berpuluh tahun menikah belum memiliki rumah dan masih tinggal dengan orang tua, sering nongkrong di kafe, gonta-ganti gedget terbaru, gonta-ganti kendaraan namun tidak memiliki tabungan sedikitpun apalagi aset. Jika ini terjadi terus-menerus jangan heran jika kita sedang memiskinkan diri sendiri.

Lalu jika kita sudah yakin tidak termasuk ke dalam keluarga2 tersebut, kita yakin sudah menabung untuk keperluan masa depan keluarga kita, pertanyaan berikutnya apakah sudah benar cara menyiapkan keperluan masa depan itu? #toreroreng 
Mengingat inflasi terus naik antara 10-12% pertahun dan dana pendidikan naik sebesar 20% pertahunnya.

Ibaratnya kita sedang lomba lari dengan inflasi, dengan menabung saja kita tidak bisa menang dari inflasi, menabung dapat hasil 4% perth nah infalsi 10% perth. Penulis menyarankan kita harus berinvestasi, untuk keperluan jangka pendek, menangah dan panjang, salah satunya dengan investasi di reksa dana. Karna produk reksa dana bisa menghasilkan kenaikan dana dari sebesar 7%, 15% dan 25% perth nya. Dan kata kunci dalam berinvestasi di reksa dana adalah "high risk, high return", namun jangan takut dengan resiko yang tinggi karna bisa diminimalisir dengan pemilihan reksa dana yang baik.

Siap-siap ya panjaaaaang heheheh

Lalu jenis keperluan yang perlu dipersiapkan yaitu : 
1. Asuransi jiwa untuk pemberi nafkah utama
Tujuannya agar anggota keluarga lain bisa tetap bertahan hidup walau pemberi nafkah utama telah tiada. Lebih diutamakan untuk para suami, dan pilih asuransi jiwa murni, ciri-cirinya jika tidak ada klaim maka uang asuransi tersebut hangus. Rugi dong? ya memang rugi jika tidak ada klaim namun akan sangat untung jika ada klaim, walau kita tidak mau kehilangan suami kita. Fungsi asuransi di sini seperti payung, saat hujan ya akan sangat bermanfaat jika kita gunakan, saat tidak hujan tetap bisa kita simpan di tas atau mobil kita.

Penulis menyarankan untuk ambil asuransi jiwa long term, antara 10-20th. Asuransi ini diambil saat usia produktif kita kira-kira sampai 55-65 tahun, karna asumsinya saat usia kita 55-65th anak-anak kita sudah lulus kuliah dan sudah bisa bekerja mencari nafkah sendiri.

Cara menghitung Uang Pertanggungan yang cocok dengan kita bisa dengan cara ini:
Biaya hidup/bulan x 10 tahun
5.000.000 x 12 bln x 10th = 600.000.000
Nah tinggal tanya deh sama marketing asuransi kalo dengan UP 600jt berapakah preminya?
Tiap asuransi berbeda jumlahnya, namun biasanya tidak terlalu jauh.

2. Dana Pendidikan
Sudah saya tulis diatas bahwa inflasi dana pendidikan sangat tinggi yaitu 20% perth nya, maka kita harus bisa menang dari inflasi tersebut agar anak-anak tetap bisa bersekolah di tempat yang diidamkan. Nah di buku ini penulis menyarankan kita untuk berinvestasi di reksa dana karna tidak memerlukan dana yang sangat besar untuk memulainya, biasanya 1 jt untuk awal dan selanjutnya min. 100rb, lalu dapat diambil min. setelah 1 tahun. Ini contoh perencanaan dana pendidikan dengan reksa dana :
Dana SD -> pilih RD pendapatan tetap, return 5-7% perth
Dana SMP-SMA -> pilih RD campuran, return 10-15% perth
Dana PT -> pilih RD saham, return 25% perth

3. Dana Pensiun
Dana ini menjadi penting untuk kita jika ingin masa pensiun kita tetap bisa hidup seperti saat ini dengan semua kebutuhan harian kita terpenuhi, jika saat ini pengeluaran perbulan kita di kisaran 5 juta, jangan kaget jika saat pensiun kita membutuhkan 13 juta untuk kebutuhan bulanan kita, semua ini dampak dari inflasi. Nah agar kita bisa memenuhinya maka perlu direncanakan dengan investasi, penulis juga menyarankan untuk berinvestasi di properti, emas dan RD saham.

Itulah beberapa poin yang menurut saya penting untuk saya pribadi, dan sepertinya untuk semua keluarga muda di Indonesia.

Nah ide penting lain yang mau disampaikan penulis adalah banyak keluarga muda Indonesia yang masuk ke dalam golongan menengah, yaitu golongan yamg sudah tidak pusing untuk memenuhi makan 3 x sehari dengan menu yang sehat, namun perlu menabung untuk membeli rumah, kendaraan. 
Golongan inilah yang ternyata menjadi penopang perekonomian negaranya, jika setiap keluarga memiliki perencanaan keuangan yang baik maka akan berdampak pada perbaikan perekonomian negara itu juga. 

Contohnya, jika seluruh golongan menengah ini sudah sadar untuk berinvestasi, maka akan banyak yang melirik investasi reksa dana (reksa dana ini mewakili perusahaan2 di dalam negri) jika banyak yang berinvestasi ke RD maka perusahaan lokal akan mendapatkan modal dari dalam negri sendiri, bahkan mungkin tidak memerlukan modal dari asing. 
Sehingga jika terjadi krisis ekonomi, seluruh modal itu tidak serta merta ditarik, karna rakyat sendiri yang memilikinya, sehingga tidak banyak perusahaan yang gulung tikar. Dengan kata lain rakyat Indonesia benar-benar memiliki Indonesia, Indonesia tidak memerlukan pihak asing untuk membangun perekonomian negeri ini, karna Indonesia sudah memiliki rakyat yang akan memberi modal untuk perekonomian negeri ini.

Bener2 ide yang luar biasa bukan?

huaaaa udah banyak ya nyerocosnya.... :D
Oke saat ini cukup ya, nanti disambung lagi kalo saya udah action ngikutin langkah-langkahnya

Moga manfaat

Wassalamu'alaikum.









Wednesday, May 08, 2013

Unitlink

Assalamu'alaikum.

Semalam abis baca buku Ligwina Hananto yang judulnya "Untuk Indonesia Yang Kuat" tapi belum sampai habis, tinggal sedikit sih...plus buku itu boleh dipinjemin sama tetanggaku yang baik hati mba Dewi #peluuuk

Hari ini baca web nya Ligwina dan ada tulisan ini soal unitlink....menurut saya bagus karna unitlink ini lagi terkenal banget dan sering kita dengar. Dulu saya juga punya unitlink tapi sudah ditutup karna butuh uang hehehe dan belum dapat info ini. Ini memang copas di web nya beliau tapi nanti saya kasih link nya kok

CATAT : Saya Ligwina Hananto, Saya TIDAK membeli asuransi unitlink :p


Ada beberapa ’teman’ yang tanya kenapa saya TIDAK BELI unitlink. Banyak banget alasannya Boss :) .
Mungkin ya… kalau ada teman-teman yang mau seperti saya :P  jawaban seperti di bawah ini bisa membantu heuheuheu…
Mbak, produk kami adalah produk unitlink dari perusahaan ternama XYZ.
Gak mau Mas, saya gak perlu unitlink.
Tapi kan perlu investasi Mbak.
Sudah investasi dong Mas. Untuk investasi saya pakai beberapa Reksadana, beberapa bisnis, properti dan saham.
Tapi reksadana kan ada risikonya Mbak.
Unit investasi dalam unitlink itu kan reksadana juga Mas. Resiko investasinya sama saja, tergantung jenis instrumen di dalamnya.
Unitlink kan ada asuransinya… dengan 1 juta / bulan, UP nya besar lho Rp 280 juta.
No thank you. Rp280 juta gak cukup Mas. Itu cuma seharga mobil suami saya. Masak nilai nya suami saya disamain sama mobilnya?
Kami sudah fully covered Mas, Uang Pertanggungannya Rp 1M, cuma bayar Rp 4 juta / tahun. Uang Pertanggungan Rp 4M, cuma bayar Rp 13 juta /tahun. Jauh kan?
(FYI, asuransi jiwa term life 10 tahun untuk seseorang berusia sekitar 30 tahun, dengan Uang Pertanggungan di bawah Rp 400 juta, paling-paling preminya hanya Rp 750 ribu / tahun)
Dalam unitlink ada waiver dan rider yang sangat berguna lho Mbak. Jadi kalau ada apa-apa dan tidak dapat membayarkan premi nya lagi, perusahan asuransi akan melanjutkan investasinya. Jadi di tahun ke 13, uang sekolah S1 nya dapat tetap tercapai.
UP asuransi jiwa kami sudah sangat memadai. Jadi kalau ada apa-apa, justru UP ini yang harusnya langsung keluar, gak usah nunggu 13 tahun lagi dan kami investasikan kembali sekarang. (Money today is worth more than money 13 years from now!) Target dana S1 anak saya 13 tahun lagi Rp 1,5 M, kalau UP nya
4M artinya didepositokan juga sudah cukup.
Kalau sampai perusahaan asuransinya gak mau membayarkan klaim dengan UP jiwa ini pun, aset yang ada masih dapat dikelola agar menghasilkan nilai yang optimal.
Yang ini ada investasinya lho Mbak.
Unit investasi dalam unitlink itu sama saja dengan reksadana. Jadi investasinya langsung aja di reksadana Mas. Jadi kalau  Investasinya Rp 500ribu per bulan atau Rp 6 juta /tahun. Terus asuransinya dibeli terpisah dengan asuransi jiwa term life 10 thn (beserta asuransi kecelakaan), UP Rp 1 M, premi Rp 4 juta /tahun. Jadi dengan bayar Rp 10 juta / tahun saya dapat UP lebih besar, investasi saya di reksadana cuma dipotong 0% – 2% subscription fee. Tadi Mas kasih saya ilustrasi Rp 12 juta /tahun, UP cuma Rp 280 juta, unit investasi dipotong fee 5% dan tahun-tahun pertama gak langsung masuk ke unit investasinya.
Oh Term life, itu kan traditional Mbak. Kami udah gak jual itu.
Kenapa dong gak mau jual? Mau traditional atau modern gak masalah Mas. Yang penting produknya membuat Financial Plan saya efisien. Dengan mengeluarkan uang yang lebih sedikit, saya dapat lebih banyak coverage dan unit investasi yang saya dapatkan lebih banyak, gak dipotong-potong fee terlalu banyak. Ini belum ngomongin return lho.
Term life kan gak ada nilai tunainya Mbak? Terus kalau sudah tua, umur 55 misalnya, jadi mahal kan preminya Mbak.
Saya perlu asuransi jiwa untuk perlindungan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saya tidak beli asuransi untuk cari nilai tunai. Semua nilai tunai tercapai dengan investasi yang sistematik. Saya membuat Financial Plan keluarga saya lengkap dengan Dana Darurat dan investasi dibagi berdasarkan tujuan. Jadi keperluan asuransi pun harus direview tiap tahun.
Umur 55 tahun harusnya sudah siap dengan dana pensiun dong. Jadi gak perlu lagi asuransi jiwa. Kalau pun belum punya dana pensiun, anak-anak harusnya sudah besar-besar. They should take care of themselves, gak perlu lagi nilai tunai atau Uang Pertanggungan asuransi jiwa dari kami. Umur segitu yang saya perlukan jadinya asuransi kesehatan untuk pensiunan dan Dana Pensiun dalam jumlah besar.
Betul Mbak, kesehatan penting sekali. Yang ini ada untuk penyakit kritisnya Mbak. 40 penyakit kritis yang dicover.
Permisi ya… coba deh periksa di polis asuransi yang sudah jadi. Asuransi penyakit kritis ini gak akan langsung keluar begitu kena diagnosa. Fungsi asuransi penyakit kritis ini fungsinya seperti asuransi kecelakaan : untuk menggantikan hilangnya penghasilan karena ketika kena penyakit kritis kita gak bisa bekerja normal lagi. Bukan untuk mengobati. Jadi kalo kena diabetes, masih bisa hidup 7 tahun lagi, ya gak keluar tuh UP penyakit kritisnya. Gagal ginjal kedua-duanya dan tidak bisa transplan lagi, baru keluar UP penyakit kritisnya. Stroke, keluar UP nya. Kanker, stadium 4 baru keluar UP nya.
Jadi kalau kena penyakit kritis gimana dong Mbak?
Harusnya Dana Daruratnya ada tuh Mas kalo cuma mau Rp 280 juta. Kalau kuatir dengan bagaimana mengobati penyakit kritis, kita perlu asuransi kesehatan yang bagus banget – yang mau bayarin biaya berobat rutin untuk penyakit kronis.
Terutama yang ada guarantee renewability nya. Nah di Indonesia belum ada aturan yang mengharuskan guarantee renewability, jadi mending ambil asuransi kesehatan yang premium, udah ada kok dari luar negeri. Tinggal dibandingkan mana yang prioritas, beli asuransi premium ini atau investasi. Premi asuransi kesehatan premium itu berkisar antara US$700-US$7000, dengan benefit pembayaran jika sakit yang aduhai juga.
Yang syariah juga ada lho Mbak
(may be it’s the jilbab thing hehehe)
Mas, bukan soal syariah gak syariahnya. Tapi struktur produk unitlink nya ini yang gak nyambung sama sekali dengan Financial Plan saya. Kalau mau cari produk syariah, reksadana juga banyak yang syariah.
Return unitlink tinggi lho Mbak.
Kalau mau return tinggi, justru jangan di unitlink Mas. Reksadana Saham tuh resiko tinggi, return juga sekarang lagi tinggi. Sama kan unitlink juga punya kok reksadana saham, disebutnya equity fund, padahal sama aja. Jadi tinggal liat, hayo berapa return equity fund nya?
Itu kan cuma urusan MI mana yang lebih jago aja. Jadi siapa MI nya?
Schroders, Fortis, Manulife, Trimegah, Danareksa? MI-MI itu semua jual reksadananya sendiri lho, beli langsung atau lewat bank juga bisa, subscription fee nya juga lebih rendah 0%-2%, di unitlink 3%-5% kan? Coba deh cek siapa MI nya. Kalau MI ini gak jual reksadananya (baca: unit investasi dari unitlink) kecuali lewat asuransi yang sister companynya, malah gawat dong. Artinya distribusinya terbatas sekali. Ya simple aja, bandingin  Performance nya dengan MI lain. Kita mempercayakan dana kita dikelola oleh MI, ya harus mau membandingkan MI-MI ini dong.
Tapi, ngapain saya beli reksadananya Schroders, Manulife, Fortis atau Danareksa lewat asuransi kalo saya bisa beli langsung ke mereka atau lewat bank?
(FYI periksa performance MI di unitlink dan reksadana. Harusnya dalam 3 tahun terakhir equity fund dari unitlink dan reksadana dapat menghasilkan return > 40% per tahun. Jadi kalau ada MI yang equity fund nya di tahun 2005 hanya menghasilkan 14%…. tanya kenapa! Yang bener aja, diputerin ke mana tuh uangnya, ngaku aja equity fund, jangan-jangan isinya bukan saham. Gawat gak tuh?)
Ya diversifikasi aja Mbak. Kalau punya uang lebih, bisa ditaro di unitlink.
Mas, unit investasi dalam unitlink itu sama aja dengan reksadana. Jadi kalau mau diversifikasi bukan lewat unitlink, tapi di jenis instrument nya. Money Market, Fixed Income, Balance or Equity. Jadi diversifikasi bukan liat di struktur asuransi yang digabungkan dengan unit investasi reksadana dong. It doesn’t make sense.
Ya tapi kan gak semua orang seperti Mbak Wina…
Lho, kenapa gak? Tell me : Why not?  Coba kasih alasan yang bener.  Kenapa kita semua gak bisa bikin Financial Plan yang komprehensif – yang lengkap – yang betul-betul memperhatikan semua kebutuhan keluarga kita? Kenapa kita semua gak bisa membuat diri lebih pintar supaya bisa mengerti semua isi dagangan produk-produk investasi atau asuransi yang sedang ditawarkan di depan mata kita? Kenapa kita semua gak bisa membeli produk keuangan dengan lebih efisien, sehingga gak bayar fee kebanyakan, gak beli produk yang underperforming, dan bisa mencapai lebih banyak tujuan finansial dengan lebih cepat? Gak ada kan alasan supaya kita gak bisa begitu?
Tell me why I need this??? :?  Seriously…
Listen up! Let’s say this together… out loud…
You ARE smart! You continuously gain more knowledge on investment. Check out the numbers and let the numbers speak to you…

Numbers don’t lie!
Ligwina Hananto


Moga manfaat ya...buat saya sih manfaat banget :)

Wassalamu'alaikum.

Thursday, May 02, 2013

Cantik Dalam Naungan Iman dan Islam

Assalamu'alaikum

Alhamdulillah di kegiatan pengajian HmC yg ke2 saya bisa ikutan, kegiatannya tanggal 27 April 2013 yang lalu di kediaman rumah mom Selly di komplek Maharaja Depok. Adapun tema yang diambil adalah "Cantik dalam naungan iman dan islam", karena wanita itu identik dengan kata kecantikan.

Pengisi pengajian kali ini adalah ibu Tengku Farida Rachmayanti, M.Si, beliau adalah wakil ketua Komisi B DPRD Depok, suatu kehormatan bagi hmc depok karna bisa berkenal dengan salah sau anggota dewan Depok yang juga seorang muslimah.

Materi yang disampaikan oleh bu Farida sangat ringan namun penuh makna dan menyemangati kita sebagai kaum perempuan khususnya muslimah. Ini nih isinya

Cantik terbagi 2
1. Secara duniawi
2. Secara akhirat

dari kedua bagian itu masing2 memiliki ciri :
duniawi : 
  • Biasanya tidak kekal, contoh : umur 21 cantik, pas 50dah gak cantik lagi
  • Relatif, contoh menurut A : si B cantik, menurut C : si B biasa aja
akhirat
  • Kekal, semua penghuni syurga nanti berumur 33 tahun karne di umur itu fisik masih cantik dan akal sudah matang, kalau umur 17 memang cantik tapi terkadang akalnya gak nyambung
  • Bisa dimiliki oleh semua wanita
Nah pasti setiap pasti wanita ingin memiliki kecantikan yang kekal dan pastinya kita tidak bisa mengharapkan dari kecantikan fisik semata karna pasti di usia tua, kita sudah tidak terlihat cantik lagi, namun jangan khawatir kita bisa tetap terlihat cantik walau fisik kita tidak mendukung lagi karna banyak faktor, caranya :

1. Tambah terus ilmu
Dengan kegiatan ini kita akan terlihat matang dan mempesona :D
Tau cerita soal pangeran Charles dan putri Diana kan? kenapa Charles lebih memilih Kamila yang pastinya menurut kita lebih jelek rupanya dari si Diana, karna kata Charles : saya bisa lebih enak berbicara dengan Kamila daripada Diana 
Hmmm jadi cantik rupa tapi kalo gak nyambung diajak bicara tetep tidak menarik dimata laki-laki

2. Tambah keimanan dan keIslaman kita pada Allah
Kenapa iman, karena dengan iman kita akan selalu bersyukur saat Allah memberi kenikmatan walau kecil dan kita akan selalu bersabar saat Allah menguji kita, gak ada kata mengeluh, terus semangat menjalani hidup, dan semua itu akan terpancar dari hati kita menuju wajah kita, tubuh kita.

Saat di surga nanti orang sholih akan ditemani oleh banyak sekali bidadari, semua bidadari itu sangat cantik saat ditemani bidadari dan dia melihat ada cahaya dan lelaki itu bertanya siapa dia itu bidadari yang lain yang lebih cantik maka dia akan bercumbu dengan bidadari yang lebih cantik itu dan terus menerus sampai saat dia bercumbu dengan bidadari tiba-tiba ada cahaya yg sangat terang yg membuat lelaki itu bertanya : apakah itu? bidadari menjawab itu adalah senyum istrimu yang sholihah....
Wow banget ya...kita para wanita sholihah bisa menyaingi kecantikan bidadari di syurga asal 
1. Beriman dengan sebenar-benarnya iman
2. Beramal sholih
3. Ber amal ma'ruf nahi mungkar 

Setelah materi dilanjutkan dengan diskusi dan pertanyaan, diantarannya :
P : Jika ada yang menikah 2x atau lebih, maka istri tersebut kelak akan berkumpul bersama suami yang ke berapa?
J : Ada beberapa pendapat, ada yg dengan suami terakhir dan dengan suami yang paling sholih

P : Sampai sejauh manakah seorang istri dapat berkarir di luar rumah?
J : Seorang istri pada hakikatnya tidak wajib mencari nafkah, karna suami adalah pemimpin bagi wanita,
kalaupun istri tersebut mempunyai peran di luar rumah maka harus tetap atas izin suaminya dan bukan dalam rangka menyaingi sang suami, dan jika memang keadaannya sang istri yang lebih banyak penghasilannya bahkan menjadi pencari nafkah untuk keluarga maka akan tetep terhitung sebagi shodaqoh kepada suaminya, namun tampuk kepemimpinan teteplah di tangan sang suami.

P : Bolehkah memakai pasmina yang bergambar makhluk hidup?
J : Baiknya menghindari yang bercorak makhluk hipuk, karena memang ada hadits sohihnya

P : Bagaimana cara menanggapi kemajuan teknologi untuk keluarga?
J : Teknologi bisa bermanfaat ataupun pembuat masalah baru dalam keluarga, tinggal bagaimana keluarga tersebut membuat kesepakatan untuk keluarga masing-masing, karna setiap keluarga itu unik, bu Farida sendiri tidak memberikan HP kepada putra putrinya sampai masa kuliah, tidak menyalakan TV kecuali Sabtu dan Ahad, Tidak main games kecuali Sabtu dan Ahad, belum mengizinkan anak pergi sendirian dan bermalam di tempat lain sampai SMA, pokoknya peraturan keluarga itu hak prerogatif suami dan istri masing-masing.

Nah setelah berdiskusi kita ada hijab tutorial oleh mom Rini dan dilanjutkan dengan foto bersama dan makan mie kocok Bandung bersama.

Cekidot ya foto-fotonya :


 Ibu Tengku Farida Rachmayanti, M.Si





Sekian ya liputan dari pengajian ke dua Hijabermoms Community Depok :)

Wassalamu'alaikum




Monday, April 15, 2013

Monday, April 01, 2013

Sunday, March 17, 2013

Hasil Foto Komite HMC Depok

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Akhirnya hasil foto-foto Komite HMC Depok dah jadi....
Liatnya seger banget deh dan pastinya jadi cantik-cantik, makasih ya mom Detty sebagai fotografer kita :)

Ini foto-foto saya sendiri...hehehe...gpp ya narsis di blog sendiri




Foto bareng-bareng....




Foto-fotonya masih size kecil...nanti kalo dah dapet yang size besarnya diganti deh....

Keren kan....insya Allah kegiatan kami sekeren foto-foto ini...aamiin
Bye....

Wassalamu'alikum Wr. Wb.

Wednesday, February 06, 2013

Hijabersmom Community Depok Gathering Part 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Mau biasain pake salam nih setiap posting cerita...telat.com ya. Lebih baik telat daripada tidak sama sekali #alasan.

Maaf ya saya belum cerita soal kegiatan baru saya Hijabersmom Depok, kegiatannya sudah mulai dari Desember 2012 lalu walau hanya baru pembentukan pengurus saja. Nah di pertemuan ke 2 ini kami melakukan sesi pemotretan dan rapat mematangkan pengurus yang masih gonta-ganti personil. Kita pilih Universitas Indonesia sebagai tempat ketemuan ke 2 ini, tepatnya perpustakaan UI untuk pemotretan dan restoran Dermaga One untuk rapat pengurusnya. 

Alhamdulillah hari cerah dan pengurus yang bisa hadir juga lumayan sekitar 19 orang, dresscode kali ini Hijau Orange. Kita foto perorang dan bersama-sama. Sang fotografer juga gak jauh-jauh yaitu Mom Detty  (Bendahara 2 HmC Depok). Rame, heboh atur gaya pas foto bareng-barengnya, namanya juga mommies ya gitu deh :)

Jam 11 siang kita dah seledai pemotretan, trus langsung meluncur ke Dermaga One buat rapat dan makan siang bersama. Di sini kita perkenalan dulu karena masing-masing kita belum kenal, kenalnya hanya via BBM  grup saja. 

Foto-foto ini bari hasil jepretan Blackberry, yang kamera fotografer belum dapet nih :)



Thursday, January 24, 2013

Piagam Buat Kakak Faiz

Saya melihat piagam itu baru Senin sore tgl 7 Januari 2013 saat pulang kantor...wow, sejujurnya itu kejutan buat saya. Tepatnya kejutan yang membahagiakan. Kalo Faiznya mah gak terlalu mengerti.

Kata Faiz, piagam itu seharusnya diberikan saat ambil rapot di Desember lalu, karena Bu Desi (guru faiz) lupa jadi baru diberikan ke Faiz saat hari pertama masuk habis liburan. Saya juga gak tau apa memang banyak yang dapat piagam atau hanya Faiz saja. Menurut gurunya Faiz terbilang anak yang matang di kelasnya, tapi belum untuk di rumah...ini menurut saya.

Karena saya bekerja di sebuah sekolah, jadi sedikit2 mengerti soal masalah perkembangan anak, karna suka ikut pelatihan guru. Berbekal dari itu saya mengingat kita sebagai ortu harus memberikan gambaran kegiatan (prakondisi) kepada anak sebelum melakukannya. Saya selalu memberi pesan2 sebelum saya berangkat kerja, seperti "Faiz nanti di sekolah sayang teman ya dan berbagi dengan teman ya". Sepertinya kata2 itu sudah disimpan di alam bawah sadarnya #saking sering emaknya berkoar2 hehe...Alhamdulillah di kelas dia inget sama yg mamanya katakan...jadilah dia selalu berbagi snack saat istirahat...akur main dengan teman2nya...

Ini piagamnya :) 

Ngomongin sekolah Faiz, memang untuk saat ini saya mengesampingkan soal kecerdasan kognitif Faiz, menurut saya masa TK itu memang masih perlu porsi yg besar untuk bermain. Saya lebih konsentrasi pada membangun kecerdasan sosial dan emosinya, bahasa kerennya karakter. Saya berharap dari sekolah dia bisa belajar bersosialisasi dengan orang lain baik yang seumuran, lebih tua atau lebih muda, bertemu dengan berbagai macam model teman, dan belajar mengendalikan emosinya.

Semoga Faiz makin cerdas dan berkarter baik....


رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100).